Ketika mereka menatapku dengan penuh keprihatinan,
Aku tersenyum dan nuraniku berbisik…
Biarlah mereka dengan pemikirannya,..terima kasihlah atas empatinya.
Karena sesungguhnya mereka tidak tahu bahwa kita lebih berbahagia daripada mereka.
Kita tak pernah menuntut lebih kepada Tuhan seperti yang sering mereka lakukan.
Kita tak pernah menghujat Tuhan jika keinginan kita tak terkabulkan.
Karena bagi kita bahagia bukan berarti memiliki semua yang kita cintai, melainkan mencintai apa yang telah kita miliki.
Bagi kita bahagia itu sangat sederhana, ketika kita bersyukur dengan apa yang telah diberikan Tuhan, maka kita telah memiliki semua yang kita butuhkan.
Sebab, jika kita selalu berharap akan kesempurnaan, maka kita takkan pernah merasakan kepuasan.
Demikianlah sifat manusia yang diperbudak oleh kemelekatan.

Karya: Dra. SUKITRI

Guru Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Negeri 2 Cluring, Kab. Banyuwangi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here